PIKNIK KE MALANG BERSAMA FOTOGRAFER DAN DISBUDPAR JATIM #DAY1


Terpilih dalam seleksi 50 besar di lomba foto pariwisata Jawa Timur yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur itu adalah suatu hal yang nggak pernah aku bayangkan sebelumnya. Bayangin aja, orang yang masih awam di dunia potret memotret, yang ilmu fotografinya masih cetek, ”eh lahdalah, jeluntrunge lah kok masuk penyisihan lomba foto pariwisata jatim.” Ngomong sambil cengar-cengir.

Kesempatan bisa ikutan lomba foto bersama 50 besar peserta fotografer lain dan travelling gratis di beberapa destinasi ciamik di Malang ini nggak bisa dilewatkan begitu saja. Dengan bekal ijin dari kantor tempat aku kerja sekaligus hasil hunting foto saat lomba untuk ngisi rubrik Muslim Traveller di majalah yang bikin aku semangat ikut lomba ini.

3 Hari di Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur mengajak 50 lebih peserta lomba foto pariwisata jatim untuk memotret sekaligus mengenalkan pariwisata jawa timur yang tepatnya berada Malang Selatan, yaitu Pantai Lenggoksono, Pantai Bolu-Bolu, Pantai Banyu Anjlok, Air Terjun Coban Ciblungan dan Air Terjun Tumpak Sewu.

Makin asik lagi, dari banyaknya peserta lomba foto ini ternyata nggak Cuma dari Kota Surabaya saja, beberapa ada yang dari berbagai kota di Jawa timur, Jawa Tengah bahkan ada yang datang jauh dari Kota Jakarta. Berbagai karakter unik, ramah dan suka saling sharing tentang ilmu fotografi, membuat kita semua para perserta saling mengenal satu sama lain.

Day 1 : Surabaya – Malang – Pantai Lenggoksono

Saat breafing di DISBUDPAR Surabaya - photo by Yuyung Abdi


Saat Lunch di Ollino Garden Hotel, Malang - Photo by Apry Aje
Setelah kumpul dan breafing di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Surabaya, semua peserta beserta panitia dari Dinas memulai perjalanan menuju ke Hotel Ollino Malang dan menemui sebagian peserta yang melakukan meeting point disana. Setelah itu dilanjutkan dengan perjalanan menuju Pantai Lenggoksono.

Sedikit info ya gaes, Pantai Lenggoksono ini adalah sebuah pantai di pesisir selatan tepi Samudera Indonesia dan masuk wilayah Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dan ternyata untuk mencapai pantai ini cukup jauh juga loh gaes, dari Kota Malang kita ambil jalur jalan menuju ke Kecamatan Dampit dan di lanjutkan ke Kecamatan Tirtoyudo, lalu berbelok ke kanak di pertigaan Tangsi, Desa Tirtoyudo. Nah gaes, dari pertigaan ini posisi Pantai Lenggoksono masih sekitar 30 kilometer dengan kondisi jalan mulus beraspal namun ruas jalan sangat sempit dan sepanjang 30 kilometer jalanan naik turun, berkelok-kelok. Namun tak perlu khawatir gaes, pemandangan perkebunan cengkeh dan pepohonan-pepohonan tinggi dapat kita nikmati ketika masuk Desa Purwodadi. Hal itu tidak mengherankan karena Desa Purwodadi merupakan sentra produsen cengkeh terbesar di Malang Raya.





Di Pantai Lenggoksono ini bisa kita nikmati dengan berjalan-jalan menyusuri pantai, menikmati indahnya pantai saat sunset tiba, surving, bermalam di tepi pantai dengan mendirikan tenda, memotret landscape karena pantai ini memiliki hamparan pasir putih seluas satu kilometer melingkar dengan dikelilingi dua tebing yang cukup menghijau oleh tumbuhan dan pepohonan rindang.Pantai Lenggoksono ini juga tempat yang nyaman dan penuh tantangan untuk para penghobi memancing dan penikmat kuliner hidangan laut. Karena selain ikannya banyak, tempat ini juga menjadi wilayah konservasi lobster mutiara, lobster pasir dan lobster batu. Di pantai inipun ditunjuk oleh Kementtrian Perikanan dan Kelautan sebagai wilayah ekowisata.

***


Untuk perjalan kami (Para peserta lomba foto) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur dan, Oh ya,,sampai lupa gaes. Pada kesempatan kali ini acara ini juga di hadiri juri lomba fotonya juga, beliau adalah Yuyung Abdi, fotografer hebat dan terkenal yang telah lama menjadi fotografer dan wartawan di JawaPos. Jadi selain pada perjalanan kali ini untuk lomba dan berkenalan dengan sesama fotografer dari berbagai daerah, juga dapat kesempatan untuk sharing ilmu foto bersama yang sudah pro. Rasanya seperti sambil menyelam minum air hahahaa...

Nah gaes, di hari pertama kami mengexplore dan mengabadikan moment sunset dan landscape Pantai Lenggoksono. Yang aku liat banyak hal yang dapat di explore untuk mendapatkan sudut-sudut pengambilan gambar yang ciamik dari banyak fotografer yang nggak hanya mandek di satu tempat aja saat memotret. Banyak tantangan juga untuk mendapat potret keindahan pantai ini, mulai dari melewati beberapa bebatuan untuk sampai di spot yang diinginkan, hingga tak sedikit yang hampir jatuh saat ombak besar datang.

Senja pun datang, para peserta kumpul kembali di tempat parkir mobil untuk menuju home stay. Oh ya, untuk menginap di hari pertama kami para peserta di ajak ke home stay milik warga desa dekat Pantai Lenggoksono. Peserta di bagi beberapa orang untuk menempati 1 home stay, kesan sederhana dan ramah kami dapatkan saat berada disana. Pelayanan yang hangat dan baik dari pemilik rumah membuat kami serasa berada di rumah sendiri.



Malam tiba, gemerlap bintang dan sinar rembulan mengiringi malam kami yang mulai letih setelah melewati hari pertama kami disini. Dan kami mulai beristirahat untuk mempersiapkan tenaga dan peralatan memotret untuk melanjutkan kegiatan besok sebelum fajar tiba.




























Nurul alfiana

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

8 komentar:

  1. Fotonya oye
    Ada sedikit koreksi minor.

    BRIEFING :) bukan Breafing

    atau Breafing maksudnya = Breakfast + Briefing ??

    Hanya Tuhan dan Nui yang tahu :-P

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha bisa jadi itu mbak.
      BREAFING = Breakfast + Briefing wkwkwk :p

      Hapus
  2. Ahai...informasi yang keren..jgn lupa d tambahi di lenggoksono jg punya kopi yang mantabs..kopi sekelas kopi dampit...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha suwun mas sudah mampir :D
      Btw, aku blom ngerasain kopinya, jadi ya ndak nambahi soal kopi ekekekek

      Hapus
  3. mantaappppp,,,istimewa untuk meningkatkan pariwisata di jawa timur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir :)
      iya dong, sebagai orang yang doyan dolan kayak saya ini ya minimal harus mempromosikan pariwisata Jawa Timur dulu :p

      Hapus