Hai gaes, lamo tak jumpo ya? #loh kok malah bahasanya gitu hahaha

Gimana nih liburan 17an kemaren? Pada upacara kah? Atau pada traveling plus upacara di alam. Wowww pasti keren banget tuh. Kalo ane nih kemaren abis ke Pantai 3 Warna sekalian modus liputan gitu. #ahay

Nah gaes, kali ini ane bakal share ke kalian perjalanan kami ke Pantai Clungup, Pantai Gatra dan Pantai 3 Warna. Pengalaman pertama ane dan kawan2 ke pantai yang kudu melewati medan yang cukup menguras tenaga dan keringat #ceilah lebay banget gue hahaha

Pantai 3 Warna (foto diambil dari atas tebing karang) copyright by mbak murni

Sekilas info tentang pantai 3 warna ini berada di Wilayah Rehabilitasi dan Konservasi Mangrove, Terumbu Karang serta Hutan Lindung Desa Tambakrejo, atau di Daerah Konservasi Sendangbiru, Kabupaten Malang – Jawa Timur. Sebenarnya petunjuk arahnya gampang kok, kalian tinggal cari petunjuk jalan arah ke pantai sendangbiru. Lalu lanjutkan untuk mengikuti petunjuk arah ke Pantai Clungup atau Pantai Goa Cina. Jalanan yang ditempuh berkelok-kelok, dibeberapa titik ada tikungan atau kelokan yang tajam, sedikit naik turun dan lebih berhati-hati jika menempuh perjalanan di malam hari karena jalan yang gelap dan sepertinya agak rawan jika ditempuh dengan naik motor, lebih baik kalaupun naik motor berangkatlah bergerombolan. Untuk yang membawa mobil harus parkir agak jauh dari pos clungup, sekitar 2km an dari parkir mobil ke pos clungup.

Oh ya, sebelumnya jika tujuan kalian ke Pantai 3 Warna kalian harus reservasi terlebih dahulu karena untuk berwisata kepantai tersebut ada batas pengunjungnya. Yakni dibatasi 100 orang pengunjung per harinya. Dan setelah sampai di pos clungup kalian harus laporan menyebutkan nama dan kode yang diberikan saat reservasi sebelumnya. Lalu kalian harus membayar tiket masuk 5rb/orang dan 100rb untuk 1 guide/10orang. Setelah itu kalian akan langsung dipandu oleh guide tersebut. Dan siapkan mental untuk perjalanan yang pasti bakal melelahkan, apalagi buat ane yang nggak biasa tracking jauh kayak gini. Bikin ngos-ngosan banget deh. Beruntunglah Pak Min (guide kami) orang ramah dan baik, selama perjalanan beliau juga sering mengajak ngobrol kami, menceritakan tentang bagaimana tempat ini dibuka dan dijadikan tempat wisata dan bagaimana dampak perekonomian untuk warga sekitar yang bisa membantu menambah penghasilan keluarga warga sekitar.

Treck menuju Pantai 3 Warna copyright by nuidcriptograph

copyright by nuidcriptograph

copyright by kang Erik

Salah satu pohon mangrove yang dibudidayakan copyright by kang erik

Beberapa menit kami jalan meninggalkan pos clungup, kami langsung disuguhi pemandangan yang keren. Area mangrove yang tertata apik dan banyak menarik para pengunjung untuk berfoto-foto. Tak jauh dari situ kita langsung bisa melihat Pantai Clungup. Disini biasanya juga banyak dimanfaatkan para pengunjung untuk berpiknik karena aksesnya yang tak jauh dan banyak spot-spot nyaman untuk duduk-duduk bahkan tidur saat air laut disana sedang surut.

copyright by nuidcriptograph

Setelah dari Pantai Clungup kita masih harus melanjutkan perjalanan panjang menuju Pantai 3 Warna. Kebetulan saat itu kami datang pagi dan matahari belum muncul karena kebetulan juga awan mendung mengiringi perjalanan kami. Bayangin aja kalau pagi itu matahari muncul pasti panas banget. Dan guide kami memutuskan untuk langsung membawa kami menuju pantai 3 warna karena disana masih sepi karena masih pagi. Lama kelamaan jalur yang kami lewati makin menantang dan membuat kaki ini kudu kuat untuk meneruskan perjalanan. Sebenarnya ada 2 jalur untuk menuju pantai 3 warna ini, pertama jalur panjang dengan mendaki bukit dan kedua jalur alternatif atau jalur singkat. Dan kebetulan waktu itu didalam rombongan kami ada 1 yang membawa bayi jadi Pak min guide kami memilih untuk melewati jalur alternativ yang lebih cepat. “ah syukur deh lewatnya jalur cepat. Nih kaki rasanya udah mau patah aja rasanya. Nggak bisa bayangin aja kalo lewat jalur naik bukit. Mati deh gue” #lebaydikitlah hahaha